Ragam Lisan dan Tulis

0

Category:

Ragam bahasa ini pada pokoknya dapat dibagi dalam dua bagian yaitu ragam lisan dan ragam tulis. Ada pendapat yang mengatakan bahwa ragam tulis adalah pengalihan ragam lisan kedalam ragam tulis. Pendapat ini dapat dibenarkan seratus persen sebab tidak semua ragam lisan dapat dituliskan. Kedua ragam itu berbeda,perbedaannya adalah sebagai berikut:
1. Ragam lisan adanya menghendaki adanya orang kedua teman berbicara yang ada di depan pembicara sedangkan ragam tulis tidak mengharuskan adanya teman bicara berada di depan.
2. Di dalam ragam lisan unsur-unsur fungsi gramatikal seperti subyek predikat obyek tidak terlalu dinyatakan. Contoh orang yang berbelanja di pasar.
"Bu, berapa cabenya"? Tiga puluh",
"Bisa kurang?"
"Dua lima saja, Nak."

Ragam Baku dan Tidak Baku
Ragam baku adalah ragam yang dikembangkan dan diakui oleh masyarakat pemakai sebagai bahan resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dalam penggunaannya. Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak diiembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku.
- Kemantapan dinamis
- Seragam

Ragam Baku Tulis dan Ragam Baku Lisan
Ragam baku tulis adalah ragam yang dipakai dengan resmi dalam buku-buku pelajaran atau buku-buku ilmiah lainnya. Pemerintah sekarang mendahulukan ragam baku tulis secara nasional. Menerbitkan dengan pedoman umum bahasa Indonesia yang telah disempumakan
2. Pada tahun 1908 pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku bacaan yang dinamakan Taman Bacaan Rakyat yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Balai Pustaka menerbitkan buku seperti: Siti Nurbaya dan Salah Asuhan,
3. Pada tahun 1933 secara resmi berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana dkk.
4. Kemudian pada 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan penggunaan Republik (Ejaan Suwandi) sebagai pengganti ejaan Van Qphuijsen yang bertaku sebelumnya.

FUNGSI BAHASA INDONESIA
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1. lambang kebanggaan kebangsaan;
2. lambang indentitas nasional;
3. alat perhubungan antarwarga, antar daerah, dan antar budaya,dan;
4. alat yang memungkinkan penyatuan berbagai-bagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia.

CIRI-CIRl RAGAM ILM1AH
1. Menggunakan kata-kata dan istilah yang nonfiguratif/bermakna ganda konotasi
2. Menggunakan kalimat efektik/langsung ke pokoknya.
3. Menghindari bentuk personal dengan tujuan menjaga obyektivitas
4. Mengutamakan kepaduan dan keruntunan isi

Pengertian Diksi
ialah memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Pilihan salah satu unsur yang terpenting dalam dunia karang mengarang atau dalam dunia tutur setiap hari.

Comments (0)

Posting Komentar